Kamis, 08 Oktober 2009

Pacaran Dalam Kehidupan Remaja

Berbicara mengenai pacaran sangat erat kaitannya dengan sebuah perasaan seseorang. Secara umum masyarakat luas memandang pacaran sangat identik dengan cinta. Sebagian orang berpendapat pacaran merupakan masa bersatunya dua insan yang berlainan, yang saling tertarik satu sama lainnya. Sebagian orang berpendapat bahwa pacaran itu motivator dan spirit yang baik dalam bekerja. Sebagian berpendapat bahwa pacaran tidak membawa manfaat sama sekali, bahkan hukumnya haram. Dan masih banyak pendapat lain yang berbeda-beda bila kita menanyakannya kepada beberapa orang responden.
Pada hakikatnya, konsep pacaran yang dapat dijadikan patokan umum masih belum ditemukan. Setiap orang boleh mendefinisikan pacaran sesuai dengan tujuan psikologis dan karakteristiknya sendiri. Namun menurut pandangan saya, pacaran merupakan suatu tahap penjajakan atau mencari tahu sifat dan tingkah laku lawn jenis yang menarik perhatian; yang dipersiapkan secara khusus untuk menjalin hubungan yang lebih tinggi dari itu, yaitu pernikahan; dengan senantiasa memperhatikan norma dan kaidah masyarakat yang berlaku.
Ada sebuah artikel yang membahas tentang pacaran ini. Dari artikel tersebut diperoleh definisi bahwa pacaran itu merupakan suatu bentuk proses pembelajaran. Kini timbul pertanyaan, apa yang dipelajari dalam pacaran itu? Untuk menjawabnya kita akan mencoba untuk membahasnya satu per satu.
Pertama :
Pacaran merupakan proses pembelajaran untuk dapat bertukar pendapat. Atau remaja sekarang mengistilahkannya dengat “curhat”. Maksudnya, perlu adanya kesiapan diri untuk dapat mendengar masalah pasangan anda. Ketika pasangan menemui anda untuk menceritakan masalah yang tidak dapat diselesaikannya sendiri, anda jangan mengelak dan melarikan diri. Setidaknya cobalah menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu kemudian cobalah untuk memberi sedikit penyelesaian masalah itu meskipun mungkin tidak dapat membantu. Dilain pihak, seandainya anda mempunyai masalah yang cukup rumit, anda jangan sungkan untuk menceritakannya kepada pasangan anda. Anda bercerita bukan berarti anda ingin melimpahkan permasalahan anda kepada pasangan. Anda melakukan itu hanya karena anda butuh teman berbicara. Hal itu lebih baik dari pada anda berbicara pada dinding atau benda mati lainnya yang nyata-nyata tak dapat berbicara, hanya untuk meluapkan emosi anda.
Kedua :
Pacaran merupakan proses pembelajaran untuk menghargai kepentingan orang lain. Tentu saja anda ingin membahagiakan pasangan anda. Namun bagaimana jika anda mengalami hambatan untuk membahagiakan pasangan? Kita ambil contoh, suatu hari anda ingin mengajak pasangan ke bioskop. Anda telah mengatur segalanya. Pada saat anda menjemput pasangan, anda melihat beberapa orang berkumpul di rumah pasangan. Kemudian orang tuanya memaksa anda untuk bergabung sejenak dan anda menurutinya. Setelah beberapa saat kemudian, acara belum selesai, dan meskipun telah selesai, jadwal yang telah ditentukan telah lewat dan semuanya berantakan. Apa yang akan anda lakukan? Anda marah? Marah dengan siapa? Orang tuanya? Saya yakin anda tidak akan mampu melakukannya di depan orang tua pasangan anda.
Ketiga :
Pacaran merupakan proses pembelajaran bagaimana mengontrol diri dan tingkah laku. Maksudnya bagaimana mengontrol diri sendiri dari pengaruh kegiatan seks. Bukan merupakan rahasia umum lagi jika remaja cenderung mendekati seks. Bagaimana tidak, orang yang perpacaran biasanya ingin lebih mengetahui lebih lanjut tentang cara berpacaran itu. Mereka berpendapat bahwa pacaran tanpa seks tidak indah. Untuk itu mereka berusaha untuk terus mencari informasi mengenai seks itu, baik dari majalah, CD porno ataupun situs-situs porno lainnya. Padahal peranan orang tua dan guru sangat berpengaruh dalam perkembangan anak pada masa pubertasnya. Namun saying sang anak sendiri lebih tertarik pada informasi yang diperolehnya dari media tersebut daripada dari nasehat guru dan orang tuanya sendiri.
Mencium pacar anda masih diperbolehkan, sebatas hanya menunjukkan rasa saying anda kepada pasangan. Meskipun demikian, bukan berarti ciuman tersebut mutlak dilakukan. Tidak. Dan ciuman itu tidak boleh melebihi batas. Bagaimanapun juga, jika ciuman anda itu lebih dari yang sepantasnya, bisa saja anda tidak dapat mengendalikan diri dan perzinahan pasti tidak dapat dielakkan. Dan anda dapat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah anda menyesal? Bagus, tapi itu percuma. Semua telah terjadi dengan sendirinya. Dan anda harus menghadapinya dengan jiwa besar.

Jadi bagaimana sebenarnya pacaran yang baik itu? Menurut saya, pacaran yang baik itu adalah bagaimana kita menghargai komitmen, saling menjaga dan saling mendukung satu sama lainnya. Jika anda dapat melakukannya, itu bagus. Anda akan memperoleh sesuatu yang baik di luar dugaan anda.
Dan sekarang, semua tergantung penilaian anda. Saya tidak mengatakan pacaran itu baik atau buruk. Anda berhak menganalisa manfaat pacaran itu, dan sebaiknya itu yang harus anda lakukan terlebih dahulu. Jika anda sependapat dengan saya, selamat anda mencobanya. Jika tidak, pertahankanlah argumentasi anda. Karena itulah yang terbaik buat anda..***

Salam sukses !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar